Tweet |
Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia Melalui
Penerapan Metode Diskusi Kelompok di
kelas 8C SMP Negeri 2 Cipeundeuy
Kabupaten Bandung Barat
PROPOSAL
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
N. SITI MARDIAH
HANDAYANI,S.Pd
NIP.
197102262005012003
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIPEUNDEUY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna dan
hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap
informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan
sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan
persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi, 2004:4).
Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru.
Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang
sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama.
Pembelajaran
yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan.
Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses
pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya
sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses
pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan
sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator
dalam proses pembelajaran tersebut.
Menurut
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan,
maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk
selalu kreatif dan berkembang.
Namun kenyataan
di lapangan belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik
masih perlu penyesuaian dengan KTSP, para guru sendiri belum siap dengan
kondisi yang sedemikian plural sehingga untuk mendesain pembelajaran yang
bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan
informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dulu, sehingga untuk
mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan
agak sulit. Guru seringkali mendapatkan kendala bagaimana memilih dan
menggunakan metode dalam pembelajaran, metode dan strategi yang bagaimana yang
paling disukai siswa, sehingga akan tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, menyenangkan gembira dan berbobot.
Penulis
sebagai guru mata pelajaran IPS menghadapi berbagai kendala dalam menyampaikan
materi pembelajaran, khususnya dalam memilih metode, agar pembelajaran tidak
membosankan. Tidak dipungkiri bahwa pembelajaran IPS selama ini tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran
teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya
dikuasai guru. Apalagi pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran sarat materi
sehingga siswa dituntut memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang
disampaikan guru. Pembelajaran yang
bersifat monoton ini akan membosankan dan terus berlangsung apabila para
guru hanya menggunakan meode yang konvensional saja, tidak melakukan perubahan
dalam kegiatan pembelajarannya.
Berdasarkan
kenyataan bahwa hasil belajar dan aktivitas belajar siswa masih kurang dalam
mengikuti pembelajaran maka penulis ingin melakukan penelitian khususnya di
kelas 8C yang dalam pembelajaran kurang memuaskan, yaitu sekitar 70 % siswa
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dari 40 siswa baru 30 % yang
mencapai KKM.
Menyikapi
kenyataan tersebut, penulis menganggap perlu melakukan penelitian berupa PTK
dengan mencoba menggunakan metode Diskusi Kelompok yang bertujuan untuk
mengaktifkan siswa dan menggali kemampuan siswa dengan mengutamakan kerjasama
dan potensi diri dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga hasil belajar
siswa meningkat dari sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang
tersebut,penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelaku-pelaku
ekonomi dalam sistem perekonomian Melalui Penerapan metode diaskusi di kelas 8C
SMP Negeri 2 Cipeundeuy Kabupaten
Bandung Barat .
Kelas yang akan dijadikan sasaran
peneliian adalah kelas 8C karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan
kelas yang lainnya, antara lain:
1. Keaktifan
belajar siswa 8C masih sangat kurang dalam mengikuti pembelajaran IPS.
2. Siswa
kelas 8C, kurang berpartisipasi dalam pembelajaran yang ditandai dengan pasif
dalam mengikuti pembelajaran, malu bertanya maupun menjawab.
3. Masih
rendahnya hasil belajar siswa kelas dalam pelajaran IPS
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai permasalahan yang
dihadapi dan berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah
aktivitas dan hasil belajar di kelas 8C dapat meningkat melalui penerapan
metode Diskusi kelompok pada materi Pelaku-Pelaku ekonomi dalam Sistem
Perkonomian di Indonesia ?
2. Bagaimana
gambaran peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 8C pada
Materi Pelaku-Pelaku ekonomi dalam
Sistem Perkonomian di Indonesia dengan
menerapkan metode Diskusi Kelompok ?
3. Seberapa
besar peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar siswa kelas 8C pada Materi Pelaku-Pelaku ekonomi dalam Sistem
Perkonomian di Indonesia dengan
menerapkan metode Diskusi Kelompok ?
C. Masalah dan Penyelesaian Masalah
Masalah
Rendahnya
aktivitas dan hasil belajar kelas 8C pada mata pelajara IPS di SMPN 2
Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat
Pemecahan Masalah
Penerapan
metode Diskusi Kelompok sebagai alternatif pemecahan masalah.
Indikator Keberhasilan
1. Minimal
85 % dari jumlah siswa mencapai nilai hasil belajar tuntas, mencapai nilai KKM=
70
2. Adanya
peningkatan Aktifitas atau keaktifan dengan menggunakan metode Diskusi Kelompok
Untuk
memenuhi kriteria aktivitas siswa, dipakai kriteria yang dikemukakan oleh
Arikunto (1992:71)
a. 80
– 100 : aktivitas sangat tinggi
b. 60
– 80 : aktivitas tinggi
c. 40
– 80 : aktivitas Rendah
d. 20
– 40 : aktivitas rendah
e. 0
– 20 : aktivitas sangat rendah
D. Tujuan Penelitian
Penelitin
Tindakan Kelas ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui peningkatan dan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas 8C dengan menggunakan metode Diskusi Kelompok dalam
pelajaran IPS pada Materi Pelaku-Pelaku
ekonomi dalam Sistem Perkonomian di Indonesia
dengan menerapkan metode Diskusi Kelompok di SMP Negeri 2 Cipeundeuy
2. Mengetahui
gambaran peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 8C dengan menggunakan
metode Diskusi Kelompok dalam pelajaran IPS pada materi Pelaku-pelaku Ekonomi
dalam Sistem Perekonomian di Indonesia di SMP Negeri 2 Cipeundeuy
3. Mengetahui
seberapa besar peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 8C pada
materi Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia dengan
menerapkan metode Diskusi Kelompok di SMPN 2 Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
1. Bagi
Siswa
·
Dapat dijadikan sebagai pengalaman
belajar yang lebih menyenamgkan dan lebih variatif
·
Dapat meningkatkan minat dan motivasi
siswa untuk mempelajari materi pelajaran IPS
·
Melatih siswa agar terbiasa aktif ddalam
proses pembelajaran
·
Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa
2. Bagi
Guru
·
Merupakan alat untuk mengembangkan diri
sebagai guru yang profesional
·
Mengembangkan berbagai metode
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan siswa
·
Dapat meningkatkan variasi dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Bagi
Sekolah
·
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian
dalam melakukan perencananan dan pengembangan sekolah
·
Dapat meningkatkan kompetensi siswa
·
Meningkatkan kualitas lulusan
·
Dapat dijadikan sebaga bahan evaluasi
untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
·
Dapat meningkatkan prestasi dan
kualitras sekolah
F. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
“Penerapan
Metode Diskusi Kelompok dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa 8C pada Mata Pelajaran IPS pada Materi Pelaku-Pelaku
Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia di SMPN 2 Cipeundeuy”
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Aktivitas Siswa
1.
Pengertian Aktivitas Siswa
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia
aktivitas adalah “Kegiatan/keaktifan”. W.J.S Poerwadarminto menjelaskan
aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S Nasution menambahkan bahwa
aktivitas merupakan keaktifan jasmani maupun rohani dan kedua-duanyya harus
dihubungkan.
Dari beberapa pendapat dapat
disimpulkan bahwa aktifitas adalah kegiatan atau keaktifan yang dilakukan oleh
seseorang baik bersifat fisik maupun non fisik. Dalam hal ini keaktifan yang
dimaksud adalah keaktifan yang dilakukan oleh siswa maupun guru yang terjadi da
dalam proses interaksi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini
keaktifan yang diutamakan adalah keaktifan siswa.
2.
Macam-macam Aktivitas
Sadirman AM (2004 : 101) membedakan Aktivitas belajar
menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.
Visual Activities (mendengarkan
uraian, percakapan, diskusi, musik,pidato)
b.
Oral Activities
(menyatakan, bertanya, mengeluarkan pendapat, memberi saran, merumuskan,
wawancara, diskusi, interupsi)
c.
Listening Activities
(mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato)
d.
Writing Activities
(menulis cerita, karangan, laporan, menyalin)
e.
Drawing Activities
(menggambar, membuat grafik, peta, diagram)
f.
Motor Activities
(melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, berkebun, bermain,
beternak)
g.
Mental Activities
(mengingat, menganalisa, memecahkan soal, melihat hubungan, memutuskan)
h.
Emitional Activities
(menaruh minat, bosan, gembira, bersemangat, berani, bergairah, tenang, gugup)
Dari beberapa macam aktivitas tersebut, maka aktivitas
dapat dikelompokkam menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Aktivitas verbal
yaitu kegiatan yang mengeluarkan suara
2.
Aktiviitas Non
Verbal yaitu kegiatan yang tidak mengeluarkan suara atau ujaran
3.
Aktivitas Mental,
yaitu kegiatan yang memperlihatkan sikap atas dasar perubahan pikiran dan
perasaan.
B.
Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut para
ahli /belajar psikologi.com/ diunduh 11
Februari. Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan.
C.
Pengertian Hasil
Belajar
Menurut S. Nasution (1996:17)
“Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut.”
Hasil belajar diperoleh pada
akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap
atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Seperti yang dikemukakan
Dimyati dan Mujiono (2000: 3). “ Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindakan belajar dan mengajar. Disisi guru, tindakan mengajar siswa bahkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008:740) metode adalah cara teratur diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, disisi
siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.”
Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi atau hasil belajar
adalah tingkat keberhasilan yang
diperoleh seseorang dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
D.
Penggunaan Metode Diskusi
Kelompok
1. Pengertian
Metode
Metode berasal
dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode
sangat diperlukan oleh para pendidik, karena berhasil atau tidaknya siswa
belajar sangat bergantung kepada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan
oleh guru. Metode mengajar mampu membangkitkan motivasi, minat atau gairah
belajar yang digunakan untuk
melaksanakan sutu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Menurut Sudjana dalam Adang Heriawan dkk (2012:73) Metode mengajar adalah cara
yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran, peranan metode mengajar sebagai alat untuk
menciptakan proses mengajar dan belajar.
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa metode adalah cara yang digunakan oleh seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini adalah cara-cara dilakukan oleh
guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
2. Pengertian
Metode Diskusi Kelompok
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi diartikan sebagai pusat pertemuan ilmiah
untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Sebagai metode penyuluhan
berkelompok, diskusi biasanya membahas satu topik yang menjadi perhatian umum,
dimana masing-masing anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk
bertanya atau memberikan pendapat. Berdasarkan hal tersebut diskusi dapat dikatakan
sebagai metode partisipatif.
Syah
(2000:46) dalam Adang Heriawan dkk (2012:79) mendefinisikan metode diskusi
sebagai metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan pemecahan masalah.
Metode ini lazim disebut sebagai diskusi kelompok.
Sedangkan
menurut Alpandie (1984:80) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pengajaran dimana guru memberi kesempatan pada kelompok siswa untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan dan
memecahkan masalah.
Burton
dalam Nasution (1995 : 148) mengatakan “Diskusi kelompok adalah cara individu
mengadakan relasi dan bekerjasama denga individu lain unqtuk mencapai tujuan
bersama” Relasi artinya setiap individu berpartisipasi secara aktif dan turut
bekerjasama memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Selanjutnya
Alipandie (1984:83) dalam http//www.scribd.com/doc/48958634/12/A Metode Diskusi
Kelompok Tgl 12 Feb 2012 jam 11:45, menyatakan bahwa diskusi kelompok memiiki
beberapa kebaikan diantaranya yaitu: suasana kelas sangat hidup, sebab siswa
sepenuhnya mengarahkan perhatian dan pikiran pada masalah yang sedang
didiskusikan sehingga partisipasi siswa terhadap PBM meningkat.Mempertinggi
prestasi pribadi seperti kritis dalam berpikir, toleransi, sabar, mempunyai
jiwa demokratis. Hasil diskusi mudah dipahami karena setiap siswa ikut aktif
dalam pembahasan sampai menarik kesimpulan. Siswa dilatih mematuhi peraturan
menjadi pengalaman berharga dalam kehidupannya di masyarakat. Diskusi kelompok
mempertinggi hasil belajar siswa sebab motivasi siswa lebih besar karena
tanggungjawab bersama.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok adalah
metode pembelajaran yang mengutamakan kerja sama dengan anggota kelompok
lainnya untuk mempelajari materi dan memecahkan masalah bersama-sama.
3. Langkah-langkah/Kegiatan
Guru dan Siswa dalam Diskuasi Kelompok
Kegiatan Guru
dalam pelaksanaan metode diskusi seperti yang ditulis Adang Heriawan dkk
(2012:80) adalah sebagai berikut:
a.
Guru
menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan
b.
Guru
menetapkan tujuan diskusi
c.
Guru
memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi yang akan
didiskusikan
d.
Guru
mengatur giliran pembicara agar tidak semua peserta didik serentak berbicara
mengeluarkan pendapat
e.
Menjaga
agar suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat
mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
f.
Mengatur
giliran berbicara agar jangan peserta didik yang berani dan berambisi saja yang
menonjolkan diri
g.
Mengatur
agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok masalah
h.
Mencatat
hal yang perlu dikoreksi
i.Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan
siswa
j.Guru tidak lagi menjadi pembicara utama tetapi hanya mengatur
pembicaraan
Selanjutnya
Adang Heriawan (2012:80-81) mengemukakan kegiatan siswa dalam pelaksanaan
metode diskusi adalah sebaga berikut:
a.
Menelaah
topik/masalah yang diberikan guru
b.
Ikut
aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku sumber pengetahuan lain
agar dapat mengemukakan jawabannya.
c.
Mengemukakan
pendapat setelah membicarakannya bersama-sama
d.
Mendengar
tanggapan atau rezeki kelompok lainnya
e.
Mendengarkan
dengan teliti dan mencoba memahami pendapat kelompok lain
f.
Menghormati
pendapat teman kelompok lain
g.
Mencatat
sendiri pokok-pokok pendapat penting
h.
Menyusun
kesimpulan-kesimpulan diskusi
i.
Ikut
menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.
4. Kelebihan
Metode Diskusi Kelompok
Menurut Adang Heriawan (2021:81)
kebaikan diskusi kelompok adalah:
a.
Terjadi
interaksi yang tinggi antar komunikator dengan komunikan
b.
Dapat
membantu peserta didik untuk berpikir kritis
c.
Memotivasi
atau memberi stimulan kepada peserta didik agar berpikir kritis, mengeluarkan
pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
d.
Menyadarkan
anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
e.
Menyadarkan
anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif dengan diperoleh keputusan yang baik.
f.
Membicarakan
anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekali pun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
Dari penjelasan beberapa ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa melalui metode diskusi kelompok siswa dilatih untuk
berani mengemukakan pendapat, belajar berpikir kritis, tidak malu berbicara
dihadapan orang lain,pandai menghargai pendapat orang lain dan mau menerima
pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapatnya. Sehingga dengan
berbagai kemampuan ini potensi siswa dapat dieksplor dengan baik, yang pada
akhirnya siswa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dengan
tetap mengutamakan kebersamaan.
Selanjutnya Alipandie (1984:83) menyatakan
bahwa metode diskusi memiliki beberapa kebaikan dintaranya yaitu suasana kelas
sangat hidup sebab siswa sepenuhnya mengarahkan perhatian dan pikiran pada
masalah yang sedang didiskusikan sehingga partisipasi siswa terhadap Proses Belajar
Mengajar meningkat. Mempertinggi prestasi pribadi secara kritis dalam berpikir,
toleransi, sabar dan mempuyai jiwa demokratis. Hasil diskusi mudah dipahami
karena siswa ikut aktif dalam pembahasan sampai menarik kesimpulan. Siswa
dilatih mematuhi peraturan dan tata tertib diskusi sehingga menjadi pengalaman
berharga dalam kehidupannya di masyarakat. Diskusi kelompok mempertinggi hasil
belajar siswa sebab motivasi siswa lebih besar karena tanggung jawab bersama.
5. Kedudukan
Metode dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan
Belajar Mengajar merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, seorang guru harus
berusaha mengatur dan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa
dapat meningkat.
Metode
merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting bagi keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran, tidak ada satu pun kegiatan pembelajaran yang
tidak menggunakan metode, ini berarti menunjukkan bahwa kedudukan metode sangat
penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode yang
tepat dapat memberi motivasi bagi siswa untuk bersemangat dalam belajar,
seperti yang dikemukakan oleh Sardiman
AM (1988:90) dalam Saiful Bahri bahwa “metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
dalam kegiatan belajar mengajar yang berfungsi sebagai alat perangsang dari
luar yang dapay membangkitkan belajar
seseorang”.
Dalam prakteknya seorang
guru jarang menggunakan hanya satu jenis metode saja, karena para guru sadar
semua metode memiliki kebaikan dan kelemahan. Penggunaan metode yang tepat dan
bervariasi dapat memberikan motivasi bagi siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Ilmu
Pengetahuan Sosial
IPS adalah salah satu pelajaran yang
diajarkan di Sekolah Menengah Pertama yang diberikan secara terpadu, terdiri
dari materi pelajaran Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi.
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
memiliki beban belajar sebanyak 4 jam pelajaran dalam satu minggu dengan waktu
40 menit dalam setiap jam pelajaran.
Materi Pelaku-pelaku ekonomi dalam
Sistem Perekonomian di Indonesia merupakan materi yang diberikan di kelas 8
termasuk kompetensi dasar 7.2 Men-deskripsikan pelaku-pelaku ekonomi
dalam sistem perekonomian Indonesia. Pada materi ini dibutuhkan pembahasan dan
pemaparan secara komprehensif bukan hanya bersifat informatif disampaikan oleh
guru, tetapi juga secara langsung dan mendalam bisa dipahami siswa dengan
mencari dan melakukannya sendiri.
Penjelasan materi diharapkan tidak
didominasi guru, sehingga tidak akan membosankan, aktivitas siswa diharapkan
lebih banyak, sehingga minat, aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi
meningkat. Penulis mempunyai keyakinan melalui metode diskusi kelompok
diharapkan akan ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari
pembelajaran sebelumnya.
7. Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia
Materi Pelajaran yang digunakan
dalam Peneliian Tindakan kelas ini adalah Pelaku-pelaku Ekonomi dalam Sistem
Perekonomian di Indonesia merupakan materi yang termasuk Kompetensi Dasar 7.2
Mendeskripsikan Pelaku-pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia.
Materi ini terdiri dari sub materi
sebagai berikut:
a. Sistem Perekonomian Indonesia
b. Pelaku-pelaku Kegiatan Perekonomian di
Indonesia
c. Ciri-ciri Utama Perekonomia di Indonesia
d. Kelebihan dan Kelemahan Sistem
Perekonomian di Indonesia
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
- Mengunakan metode Analisis Deskripitif penelitian
tindakan kelas yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data sehingga diperoleh gambaran
yang sistematis dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar.
- Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model yang
dikembangkan oleh Kurl Lewin yang terdiri dari 4 tahap yaitu:
1)
Perencanaan
(planning)
2)
Pelaksanaan tindakan
(action)
3)
Pengamatan (observing)
4)
Refleksi
(Reflection)
B.
Lokasi, Subyek Penelitian dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2
Cipeundeuy, jl Cinangsi Desa Nanggeleng Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Barat.
2.
Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitiian ini
adalah siswa kelas 8C SMP Negeri 2 Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat yang
berjumlah 40 orang.
3.
Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah aktivitas
dan hasil belajar siswa
4.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada
semester genap di minggu ke- 1 bulan Mei 2013 , mulai tgl 6 Mei 2013 sampai
dengan minggu ke – 3 bulan Mei 2013
tanggal 20 Mei 2013. Adapun waktu pelaksanaan dan materi pelajarannya
adalah sbb:
Siklus I
Pertemuan
|
Tanggal
|
Materi
Pembelajaran
|
1
|
6 Mei 2013
|
1.
Pengertian Sistem Perekonomian
2.
Macam-macam sistem perekonomian
|
2
|
8 Mei 2013
|
1.
Sistem Perekonomian di Indonesia
|
3
|
13 Mei 2013
|
Tes Siklus I
|
Siklus 2
Pertemuan
|
Tanggal
|
Materi pembelajaran
|
1
|
15 Mei 2013
|
Ciri – c iri Perekonomian di
Indonesia
|
2
|
17 Mei 2013
|
Kebaikan dan kelemahan sistem
Perekonomian di Indonesia
|
3
|
20 Mei 2013
|
Tes Siklus 2
|
C. Instrumen Penelitian
Dalam
penelitian Tindakan Kelas ini penulis menggunakan instrumen sebagai berikut:
1.
Tes Uji Kompetensi
2.
Lembar Observasi
3.
Lembar Kerja Siswa
D. Prosedur/Langkah-Langkah Peneitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan
terbagi dalam 2 siklus kegiatan, masing masing siklus terdiri dari 3 pertemuan
(2 kali pertemuan materi 1 kali tes). Masing-masing siklus meliputi empat
kegiatan pokok yaitu Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan dan
Refleksi.
Secara Keseluruhan Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitan ini adalah sbb:
1.
Pra Penelitian:
a.
Membuat Surat Izin dari Kepala Sekolah untuk
melaksanakan PTK
b.
Menyusun Proposal Penelitian
c.
Menyiapkan kolaborator, berbincang dengan siswa bahwa
akan dilakukan penelitian
2.
Pelaksanaan
1)
Perencanaan
a.
Setiap siklus direncanakan 2 kali pertemuan materi dan
1 kali tes
b.
Menyusun instrumen penelitan berupa RPP
c.
Meyiapkan LKS
d.
Menyusun Soal Tes
e.
Menyiapkan Lembar Observasi
f.
Menyiapkan Buku sumber
2)
Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa
pelaksanaan program pembelaj aran
sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP, menggunakan
metode diskusi kelompok.
3)
Pengamatan
Mengamati dan mencatat aktivitas siswa
selama pembelajaran dan melakukan tes
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Aspek yang diamati adalah sebagai
berikut:
a.
Aktivitas Siswa yang meliputi
·
Siswa yang mengajukan pertanyaan
·
Siswa yang menjawab pertayaan
·
Siswa yang menyampaikan pendapat
·
Siswa yang ikut menyimpulkan materi
b.
Aktivitas guru meliputi
·
Kegiatan Pendahluan
·
Kegiatan Inti
·
Kegiatan Penutup
c.
Kendala yang dihadapi
d.
Ketuntasan Belajar Klasikal melalui hasil tes
4)
Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan refleksi pembelajaran,
mencatat kekurangan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat mengadakan tidak
lanjut untuk kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai acuan pada pembelajaran
di siklus berikutnya.
E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1.
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan
yang sedang dilakukan. Observasi dilakukan dengan cara:
a.
Mengadakan pengamatan selama proses pembelajaran dari
awal sampai akhir
b.
Mencatat hasil observasi dengan mengisi lembar observasi
yang telah dipersiapkan
Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui
perangkat teknik pengumpulan data yang terdiri dari sumber data, jenis data,
teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan.
No
|
Sumber Data
|
Jenis Data
|
Teknik Pengumpulan data
|
Instrumen
|
1
|
Siswa
|
Jumlah siswa yang menjawab
benar soal dalam evaluasi akhir siklus
|
Melaksanakan tes tertulis
|
Soal tes
|
2
|
Guru
|
Langkah-langkah pembelajaran
|
observasi
|
Pedoman observasi
|
3
|
Guru dan siswa
|
Aktivitas guru dan siswa
selama pembelajaran berlangsung
|
observasi
|
Pedoman observasi
|
2.
Tes adalah pengujian atas kemampuan siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan tujuan mengetahui hasil belajar siswa
berupa nilai/angka
3.
Dokumentasi yaitu bukti tertulis berupa catatan hasil
kegiatan, naskah soal, hasil kegiatan siswa, hasil tes, foto-foto kegiatan.
Teknik dokumentasi ini bertujuan untuk mendukung dan melengkapi data yang
dibutuhkan dalam penelitian tindakan ini.
Adapun pengolahan data menggunakan langkah sbb
1.
Mengumpulkan data
2.
Menyeleksi data
3.
Mengfklasifikasi data
4.
Menghitung prosentase
F. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah teknik kuantitatif berupa perhitungan dan teknik
kualitatif berupa uraian. Data yang diperoleh diperiksa, dan bila memenuhi
persyaratan maka data itu diolah dan hasilnya dipresentasikan
G. Biaya Penelitian
No
|
KEGIATAN
|
BIAYA
|
KET
|
1
|
Perencanaan
|
||
Pengetikan RPP
|
50000
|
||
Pengadaan ATK
|
100000
|
||
Penggadaan Soal
|
50000
|
||
Dokumentasi
|
50000
|
||
2
|
Pelaksanaan
|
||
Observer
|
100000
|
||
Transprt
|
40000
|
||
3
|
Penyelesaian
|
||
Penyusunan Laporan
|
2000000
|
||
Penggandaan laporan
|
50000
|
||
Jumlah
|
640000
|
Mengetahui dan Menyetujui Cipeundeuy, Januari 2013
Kepala
SMPN 2 Cipeundeuy Peneliti
AGUS,
S.Pd.,M.M N.SITI
MARDIAH H, S.Pd.
195708171986031016 197102262005012003
DAFTAR
PUSTAKA
Alipandi .1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum.
Surabaya,Usaha Nasional
Arikunto,Suharsimi.1991. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta:Bumi Aksarta
Heriawan,Adang,dkk.2012.
Metodologi Pembelajaran, kajian Teoretis Praktek.
Serang Banten:LP3G
Muslihudin.2009.Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas
dan Sekolah. Bandung : Rizqi Press
Nasution,S.1995.Didaktik Asas- asas Mengajar. Jakarta:Bumi
Aksara
Sadirman,AM.1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, Robert E. 2010.
Cooperative Learning, Teori Riset dan
Praktik. Bandung: Nusa Media
Syah, Muhibbin.1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana
Ilmu.
Indra Jati Sidi. 2004. Pelayanan
Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur
Balitbang Depdiknas
Trim ya bu, krn dpt sy jadikan bahan tuk dipelajari
ReplyDelete