Tweet |
Ibnu Mubarak ulama besar dikalangan tabi'in biasa melaksanakan ibadah haji. Dalam beberapa periwayatan disebutkan, setiap tahun ia melakukan jihad dan haji secara berselingan. Keadaan itu terus berlangsung selama 50 tahun.
Berhaji dengan Sedekah |
Seperti tahun-tahun sebelumnya , Ibnu Mubarak berada di Kuffah mempersiapkan segala keperluan untuk berangkat haji. Ditengah perjalanan ia menjumpai seorang wanita duduk di tempat sampah sambil mencabuti bulu bangkai seekor itik. Ibnu Mubarak merasa penasaran, hingga ia bertanya untuk memastikan,' Ini bangkai atau sembelihan?" Perempuan itu menjawab tanpa ragu2," ini bangkai dan saya bersama keluarga hendak memakannya."
Mendengar jawaban perempuan tersebut, Ibnu mubarak berkata," Sesungguhnya Allah mengharamkan memakan bangkai." kemudian wanita itu membalas," Sudahlah, pergi saja sana..!
Dalam riwayat lainnya disebutkan,wanita itu dan keluarganya sudah beberapa hari tidak memperoleh makanan, hingga ia terpaksa memakan bangkai tersebut.
Ibnu Mubarak pada akhirnya ingin tahu keadaan sebenarnya wanita tersebut. Setelah melakukan penyelidikan dan mengetahui kondisi wanita tersebut, ia menyiapkan seekor baghal ( hewan hasil perkawinan silang antara keledai dengan kuda) dengan pakaian dan harta benda di atasnya. Ibnu Mubarak kemudian mendatangi rumah wanita tersebut.
Ia menyerahkan baghal dan barang2 yang diangkutnya kepada wanita tersebut. Setelah itu, ia memilih untuk membatalkan hajinya dan beribadah dirumah, karena seluruh uangnya telah dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan wanita miskin itu.
Setelah musim haji usai dan para jamaah haji berdatangan dari Makkah, Ibnu Mubarak pun keluar menyambut mereka ucapan selamat kepada Ibnu mubarak. Ibnu Mubarak menjelaskan bahwa pada tahun ini ia tidak berangkat haji. Namun, para jamaah itu malah bertanya2, "Subhanallah, bukankah anda yang saya titipi uang, sedangkan kami berangkat ke Arafah?" Yang lainpun menyahut," Bukankah Anda yang memberi minum saya ditempat ini dan itu?" Ibnu mubarak semakin tidak mengerti," Saya tidak tahu tentang yang anda semua katakan,, adapun saya sendiri memang tidak berangkat haji tahun ini."
Pada malam harinya , Ibnu Mubarak bermimpi ada yang datang kepadanya dan mengatakan bahwa sedekah yang ia berikan telah diterima Allah Ta'ala. Dan Allah Ta'ala telah mengutus malaikat dengan bentuk menyerupai dirinya untuk melaksanakan haji untuk dirinya.
Diriwayat lain disebutkan, yang mendatangi Ibnu Mubarak dalam mimpi adalah Rasululloh SAW, sebagaimana disebutkan Ibnu Al-Jauzi dalah Tazkirah Al-Khawwash.
Kisah Ibnu Mubarak yang tercantum dalam Mawahid Al Jalil, kitab fiqih Mazhab Maliki yang ditulis Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman di atas menunjukkan bahwa sedekah untuk fakir miskin yang amat membutuhkan lebih utama dibanding haji tathawu'(sunnah). Hingga dia sendiri juga berkesimpulan bahwa dikala masa paceklik melanda, maka bersedekah lebih utama daripada haji sunnah.
Sumber : Thoriq Suara Hidayatulloh
No comments:
Post a Comment