Syaikh Abdul Qadir Jailani berkata, "Aku (saat berumur 18 tahun) pergi
ke bagdad mengikuti sebuah khalifah kecil. Namun setibanya kami di
rabik, daerah selatan hamdzaan, muncul 60 orang perampok yg merampok
khalifah tersebut tanpa memedulikan diriku. Salah seorang perampok
tersebut berkata kepadaku, "Hai orang miskin, apa yg engkau miliki?".
"40 dinar" jawabku. "Dimana uang
tersebut" tanyanya kembali. "Dijahitkan dalam bajuku dibawah ketiak"
jawabku. Mengira aku bercanda, perampok tersebut pergi dan tidak
memedulikan aku. Kemudian datang seorang perampok lainnya dan menanyakan
pertanyaan yang sama. Aku pun menjawabnya dengan jawaban yang sama.
Kali ini perampok tersebut melaporkan apa yg dia dengar kepada ketuanya
yg sedang membagi-bagi hasil rampokan disebuah bukit kecil.
Mendengar laporan tersebut, kepala perampok itu berkata, "Bawa dia
kemari". Dihadapannya, kepala rampok tersebut menanyakan pertanyaan yang
sama dan aku kembali menjawabnya dengan jawaban yg sama. Dia lalu
memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan bajuku, menyobek jahitannya
dan mereka menemukan uang tersebut". "Mengapa engkau melakukan
ini?" tanya kepala rampok kepadaku. "Aku telah berjanji kepada ibuku
untuk tidak berbohong dan aku tidak ingin mengingkari janjiku kepadanya"
jawabku. Kepala perampok tersebut menangis mendengar jawabanku dan
berkata, "Engkau tidak mau mengkhianati janjimu kepada ibumu sedangkan
aku hingga saat ini selalu mengingkari janji ALLAH". Kepala perampok dan
anak buahnya pun bertobat ditanganku". (Mahkota para aulia, 2005)
Sumber : Islamic motivation. facebook
Related Posts : Kisah Inspiratif
No comments:
Post a Comment