Tweet |
Sumber :dakwatuna.com
Terinspirasi dari sebuah kisah, tentang kesaksian seseorang yang mengalami kejadian nyata yang menakjubkan, Yusuf bin Husain, yang dikisahkan oleh Ibnu Qudamah, dan saya baca pada cuplikan novel “BUMI CINTA” yang ditulis oleh ustadz Habiburrahman El Shirazy (kang Abik). Berikut kisahnya:
“Pernah suatu ketika aku bersama Dzun Nun Al Mishri berada di tepian sebuah anak sungai. Aku melihat seekor kalajengking besar di tempat itu. Tiba-tiba ada seekor katak muncul ke permukaan, dan kalajengking itu kemudian naik di atas punggungnya. Kemudian sang katak itu berenang menyeberangi sungai.
Dzun Nun Al Mishri berkata, ‘ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita ikuti dia!’
Dzun Nun Al Mishri berkata, ‘ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita ikuti dia!’
Maka kami lantas menyeberang mengikuti kalajengking yang digendong katak itu. Kami terperanjat ketika menjumpai seseorang tertidur di tepian sungai yang nampaknya habis mabuk. Dan di sampingnya ada seekor ular yang mulai menjalar dari pusar hingga ke dadanya, kiranya ular tersebut hendak menggigit telinganya.
Kami lalu menyaksikan kejadian luar biasa. Kalajengking itu tiba-tiba melompat secepat kilat ke tubuh ular itu dan menyengat ular itu sejadi-jadinya, hingga sang ular menggeliat-geliat dan terkoyak-koyak tubuhnya
Kami lalu menyaksikan kejadian luar biasa. Kalajengking itu tiba-tiba melompat secepat kilat ke tubuh ular itu dan menyengat ular itu sejadi-jadinya, hingga sang ular menggeliat-geliat dan terkoyak-koyak tubuhnya
Dzun Nun lalu membangunkan anak muda yang habis mabuk itu. Sesaat kemudian anak muda itu terjaga. Dzun Nun berkata, ‘Hai anak muda, lihatlah betapa besar kasih sayang Allah yang telah menyelamatkanmu. Lihatlah kalajengking yang diutus-Nya untuk membinasakan ular yang hendak membunuhmu!’
Lalu Dzun nun melanjutkan nasihatnya, ‘Hai orang yang terlena, padahal Tuhan menjaga dari marabahaya yang merayap di kala gulita. Sungguh aneh, mata manusia mampu terlelap meninggalkan Tuhan Yang Kuasa, yang melimpahinya berbagai nikmat.’
Setelah itu pemabuk itu berkata, ‘Duhai Tuhanku, betapa agung kasih sayangMu sekalian terhadap diriku yang durhaka kepadaMu. Jika demikian, bagaimana dengan kasih sayangMu kepada orang yang selalu taat kepadaMu?’ “
sukses terus ya bu Guruu...miss u always..#bighug
ReplyDelete